Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam tidak memulai puasa kecuali betul-betul melihat hilal. Beliau sangat bersungguh-sungguh mengamati hilal dan menyuruh para sahabatnya untuk mengamatinya. Sabda beliau, "Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya, dan jika tertutupi mendung maka sempurnakanlah bilangan Sya`ban 30 hari." (HR. Bukhari: 1810, Muslim: 1081)
Dan bukan dari petunjuk Nabi sallallahu`alaihiwasallam memulai Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari karena ragu-ragu, bahkan beliau melarangnya dengan sabdanya, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang meragukan maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam)." (Irwa`ul Ghalil 4/125)
Dan bukan dari petunjuk Nabi sallallahu`alaihiwasallam memulai Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari karena ragu-ragu, bahkan beliau melarangnya dengan sabdanya, "Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang meragukan maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Abul Qasim (Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam)." (Irwa`ul Ghalil 4/125)
Tag :
fiqh
0 Komentar untuk "PETUMJUK NABI SALLALLAHU`ALAIHIWASALLAM DALAM MEMULAI PUASA RAMADHAN"