Rasulullah sallallahu`alaihiwasallam bersabda:
"Hidup kamu di dunia seolah-olah orang yang asing atau pemyeberang jalan." (HR Bukhari: 6416)
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata, "Hadits ini merupakan dalil anjuran untuk memperpendek angan-angan dalam urusan dunia. Dan seorang mukmin tidak layak bagi dia untuk menjadikan dunia. Akan tetapi, seharusnya ia bersikap seperti seorang musafir yang sedang singgah untuk mempersiapkan bekal perjalanan selanjutnya.
Ali bin Abi Thalib berpesan, "Sesungguhnya dunia akan pergi dan akhirat akan datang. Setiap keduanya (dinia dan akhirat) memiliki anak-anak, maka jadilah kalian anak akhirat dan jangan jadi anak dunia, karena sekarang adalah waktu beramal dan tidak ada hisab, sedang besok (akhirat) waktu dihisab dan tidak ada waktu beramal." (Ibnul Mubarak dalam kitab az-zuhdu: 255 dan Ibnu Abi Syaibah: 34495)
Hasan al-Bashri berkata, "Orang mukmin di dunia itu seperti orang asing yang tidak membuat bimbang kehinaan dunia dan tidak memancing ia berlomba-lomba dalam kemewahannya. Ia punya urusan seendiri dan orang lain punya urusan sendiri pula." (Ibnu Abi dalam az-zuhdu: 262 dan Ibnu Abi Syaibah: 3521)
"Hidup kamu di dunia seolah-olah orang yang asing atau pemyeberang jalan." (HR Bukhari: 6416)
Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata, "Hadits ini merupakan dalil anjuran untuk memperpendek angan-angan dalam urusan dunia. Dan seorang mukmin tidak layak bagi dia untuk menjadikan dunia. Akan tetapi, seharusnya ia bersikap seperti seorang musafir yang sedang singgah untuk mempersiapkan bekal perjalanan selanjutnya.
Ali bin Abi Thalib berpesan, "Sesungguhnya dunia akan pergi dan akhirat akan datang. Setiap keduanya (dinia dan akhirat) memiliki anak-anak, maka jadilah kalian anak akhirat dan jangan jadi anak dunia, karena sekarang adalah waktu beramal dan tidak ada hisab, sedang besok (akhirat) waktu dihisab dan tidak ada waktu beramal." (Ibnul Mubarak dalam kitab az-zuhdu: 255 dan Ibnu Abi Syaibah: 34495)
Hasan al-Bashri berkata, "Orang mukmin di dunia itu seperti orang asing yang tidak membuat bimbang kehinaan dunia dan tidak memancing ia berlomba-lomba dalam kemewahannya. Ia punya urusan seendiri dan orang lain punya urusan sendiri pula." (Ibnu Abi dalam az-zuhdu: 262 dan Ibnu Abi Syaibah: 3521)
Tag :
dunia
0 Komentar untuk "BAGAIMANA SEHARUSNYA HIDUP DI DUNIA?"